TROPEDO.ID — Kantor Pencarian dan Pertolongan (Kakansar) Pangkalpinang menerima laporan mengenai tenggelamnya kapal KM Lintas Armada Nusantara di alur dalam perairan Pelabuhan Pangkalbalam. Kejadian ini berlangsung, Minggu, (7/7/2024) dini hari tadi sekitar pukul 03.17 WIB.

Kapal KM Lintas Armada Nusantara diketahui berlabuh di area alur dalam Pelabuhan Pangkalbalam, tepat di depan KM Sentosa 12, dengan membawa 13 anak buah kapal (ABK).

Berdasarkan keterangan para ABK, arus muara Pangkalbalam pada saat kejadian sedang surut deras, menyebabkan kapal yang sedang lego jangkar tersebut terbawa arus hingga menabrak bagian depan haluan KM Sentosa 12 dan terbalik.

“Kejadian berlangsung sangat cepat, kami tidak sempat menggerakkan kapal untuk menghindari tabrakan karena arus yang begitu cepat. Kapal segera miring, dan kami semua segera mengevakuasi diri ke lambung kapal yang miring,” ujar salah satu ABK.

Menyadari situasi kritis, nahkoda kapal segera menghubungi unsur maritim KSOP Pangkalbalam dan melaporkan insiden tersebut ke Kantor Pencarian dan Pertolongan Pangkalpinang (Kansar Pangkalpinang) untuk meminta bantuan evakuasi.

Merespons laporan tersebut, Kakansar Pangkalpinang, Bapak I Made Oka Astawa, segera mengirimkan satu tim rescue menuju Last Known Position (LKP) kapal tersebut menggunakan RBB 01 Basarnas.

Tim SAR Gabungan, yang terdiri dari Rescuer Kansar Pangkalpinang, ABK KN SAR KARNA, Pelindo, KSOP, Balai Kekarantinaan Kesehatan, dan agen kapal, segera bergerak ke lokasi kejadian menggunakan dua alut, RBB Basarnas dan Pilot Boat Pelindo.

Dalam operasi penyelamatan tersebut, “sebanyak 13 ABK beserta nahkoda berhasil dievakuasi dengan selamat ke Pelabuhan Pangkalbalam,” ujar I Made Oka Astawa.

Sementara itu, kapal yang mengalami kondisi tenggelam akan diangkat oleh agen kapal bersama Pelindo agar tidak mengganggu jalur pelayaran di area tersebut.

I Made Oka Astawa, menyampaikan, “Kejadian ini berlangsung sangat cepat sehingga para ABK hanya mampu menyelamatkan beberapa barang berharga. Muatan pupuk yang ada di kapal masih belum bisa diselamatkan,” terangnya.

Namun, semua ABK berhasil kita evakuasi dengan selamat berkat kerja sama Tim SAR gabungan. “Semoga sinergitas ini dapat terus terjalin dalam merespons cepat layanan SAR di wilayah Kepulauan Bangka Belitung,” tutup Oka.

Dengan berakhirnya operasi penyelamatan ini, diharapkan Pelabuhan Pangkalbalam dapat kembali beroperasi dengan normal tanpa gangguan, dan semua pihak yang terlibat dapat terus meningkatkan kerjasama dalam menjaga keselamatan pelayaran di wilayah tersebut.(Ra)