TROPEDO.ID — Kegelisahan muncul ditengah masyarakat Bangka Selatan, khususnya nelayan dan masyarakat Kubu Desa Kaposang Toboali.

IMG 20240322 WA0051

Pasalnya mereka mempertanyakan pengelolaan Dana Kompensasi dari Kapal Isap Produksi (KIP) milik mitra PT Timah Tbk yang beroperasi di perairan Laut Kubu Toboali Kabupaten Bangka Selatan.

IMG 20240322 WA0050

Rozi, salah satu ketua nelayan, mempertanyakan pengelolaan dana kompensasi KIP tersebut yang diduga dikelola oleh AGM dan rekan – rekannya.

“Dengan adanya dana tersebut, diharapkan akan terjadi pembangunan, pemberdayaan ekonomi, dan peningkatan kesejahteraan bagi para nelayan dan masyarakat sekitar Laut Kubu,” ujar Rozi kepada tropedo.id melalui pesan WhatsApp. Jum’at, (22/3/2024).

Namun, ketidakjelasan terkait pengelolaan dana ini menimbulkan tanda tanya besar. Rozi, sebagai Ketua Nelayan Laut Kubu, peduli akan nasib lingkungan dan kesejahteraan warga sekitar.

Ia menanyakan kemana aliran dana yang kompensasi yang diduga miliaran rupiah tersebut mengalir, dan bagaimana penggunaannya selama ini.

“Kurangnya keterbukaan dan akuntabilitas dari pihak yang bertanggung jawab atas pengelolaan dana kompensasi tersebut menjadi tanda tanya besar oleh kalangan masyarakat,” kata Rozi.

Dalam sebuah sistem yang sehat, transparansi dan akuntabilitas adalah kunci utama untuk memastikan dana yang disalurkan untuk kepentingan masyarakat benar-benar digunakan dengan efektif dan efisien.

Keterbukaan dalam setiap tahap pengelolaan dana kompensasi akan membangun kepercayaan antara perusahaan, pemerintah, dan masyarakat.

Untuk mengatasi ketidakpastian dan kegelisahan yang dirasakan oleh masyarakat Bangka Selatan, langkah-langkah konkret harus segera diambil.

Pertama-tama, dibutuhkan audit independen terhadap pengelolaan dana kompensasi KIP di Laut Kubu. “Audit ini harus dilakukan oleh pihak yang tidak terkait secara langsung dengan penerima atau pengelola dana tersebut, untuk memastikan objektivitas dan keadilan,” tutp Rozi.

 

(Red).