TROPEDO.ID — Suasana panas terjadi di Desa Jeriji, Kabupaten Bangka Selatan, Jumat (22/11/2024). Puluhan sopir truk pengangkut tandan buah segar (TBS) sawit bersama petani setempat melakukan aksi protes di lokasi pabrik pengolahan sawit. Mereka memprotes kebijakan pabrik yang diduga memprioritaskan truk pengangkut TBS dari Koba, Bangka Tengah, meskipun truk lokal sudah lama mengantre.

BB (47), salah seorang sopir truk asal Bangka Selatan, mengungkapkan kekecewaannya atas kebijakan yang dinilai tidak adil. “Kami sudah menunggu lama, tapi truk dari Koba datang langsung dilayani. Ini tidak adil bagi kami yang membawa hasil panen petani lokal,” katanya saat ditemui di lokasi protes.

Keluhan ini sebenarnya telah lama dirasakan oleh para sopir dan petani. Namun, ketegangan memuncak ketika antrian panjang truk lokal terhenti akibat truk dari luar daerah yang langsung diprioritaskan. Kondisi ini merugikan para petani, karena penundaan pemrosesan sawit dapat memengaruhi kualitas dan harga TBS.

Tuntut Sistem Antrian yang Transparan

Para sopir dan petani menuntut pihak pabrik segera menerapkan sistem antrian yang adil dan transparan. Mereka berharap pabrik tidak membedakan pelayanan berdasarkan asal truk atau muatan. “Kami akan terus protes sampai ada kejelasan dari pihak pabrik. Kami tidak meminta lebih, hanya ingin diperlakukan setara,” tegas BB.

Hingga berita ini diturunkan, pihak pabrik pengolahan sawit di Jeriji belum memberikan tanggapan resmi terkait tuntutan para sopir dan petani. Sementara itu, aksi protes ini telah menarik perhatian masyarakat Bangka Selatan yang turut memberikan dukungan kepada para sopir dan petani.

Harapan untuk Penyelesaian

Masyarakat berharap pihak pabrik segera mengambil langkah mediasi guna menyelesaikan permasalahan ini. Kebijakan yang adil dinilai sangat penting untuk menjaga hubungan baik antara pabrik dengan petani dan sopir truk, serta memastikan keberlangsungan ekonomi lokal.

Dengan adanya penyelesaian yang cepat dan tepat, diharapkan tensi yang terjadi di Desa Jeriji dapat mereda, sehingga proses distribusi TBS sawit kembali berjalan lancar tanpa hambatan. **