TROPEDO.ID — Tim gabungan dari Sat Polairud Polres Bangka Selatan, Direktorat Polairud Polda Kepulauan Bangka Belitung, dan Basarnas Basel meluncurkan operasi SAR (Search and Rescue) menyusul laporan penemuan mayat di perairan Sadai, Kecamatan Tukak Sadai. Laporan tersebut pertama kali diterima pada Kamis (24/5/2024) dari nelayan setempat.

Laporan awal diterima dari Kapten kapal KM Chelsea, Tarjuni, dan anak buah kapalnya (ABK), Arjun, yang menemukan mayat saat dalam perjalanan pulang dari mencari ikan di laut. Berdasarkan informasi ini, tim gabungan yang terdiri dari BKO Direktorat Polairud Polda Kepulauan Bangka Belitung, Sat Polairud Polres Bangka Selatan, dan Basarnas Bangka Selatan segera bergerak ke lokasi yang dilaporkan.

Kasat Polairud Iptu Mulia Renaldi SH, seizin Kapolres Bangka Selatan, AKBP Trihanto Nugroho, mengkonfirmasi operasi pencarian tersebut pada malam hari di Toboali. “Bersama Tim Gabungan, kami melakukan pencarian berdasarkan laporan warga tentang penemuan mayat di titik koordinat 3°7’309″S / 106°53’316″E,” ujarnya.

Namun, upaya pencarian mengalami hambatan serius akibat cuaca buruk. Hujan lebat dan ombak tinggi memaksa tim gabungan menghentikan pencarian sementara dan kembali ke Dermaga Pos Sat Polairud Polres Bangka Selatan. Di sana, mereka merencanakan langkah-langkah berikutnya untuk melanjutkan pencarian.

“Cuaca buruk dan hujan lebat mengharuskan kami menghentikan pencarian dan kembali ke dermaga untuk menentukan langkah-langkah selanjutnya,” terang Mulia.

Penemuan mayat oleh nelayan terjadi pada Rabu (22/5/2024) sekitar pukul 18.30 WIB. Karena kondisi cuaca yang tidak memungkinkan dan waktu yang sudah malam, mereka memutuskan untuk kembali ke darat dan melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian. Mayat yang ditemukan memiliki ciri-ciri mengenakan jas hujan plastik berwarna hijau dan terlihat hanyut terbawa arus laut.

Kasat Polairud Bangka Selatan menghimbau kepada para nelayan di sekitar Sadai untuk melaporkan jika menemukan mayat Mr. X. Selain itu, masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarga dengan ciri-ciri tersebut juga diminta segera melapor ke pihak kepolisian.

“Bila ada warga yang merasa kehilangan anggota keluarga dengan ciri-ciri di atas, dapat melaporkannya ke pihak kepolisian setempat,” tutup Mulia.

Dengan kejadian ini, pihak kepolisian akan meningkatkan pengawasan dan patroli di wilayah perairan Bangka Selatan untuk memastikan keamanan dan keselamatan warga serta nelayan setempat. Operasi ini juga menjadi pengingat pentingnya kerjasama antara masyarakat dan aparat penegak hukum dalam menjaga keamanan wilayah.

Pentingnya Kerjasama Masyarakat dan Aparat

Operasi pencarian ini menyoroti pentingnya kerjasama antara masyarakat dan aparat penegak hukum dalam situasi darurat. Partisipasi aktif dari warga, terutama nelayan yang sering berada di laut, sangat penting dalam mendukung upaya penyelamatan dan menjaga keselamatan di perairan.

Pihak kepolisian juga terus mengingatkan agar para nelayan selalu waspada dan melaporkan setiap kejadian mencurigakan atau penemuan yang tidak biasa. Ini tidak hanya membantu dalam situasi darurat, tetapi juga berkontribusi pada keamanan dan kesejahteraan komunitas secara keseluruhan.

Dengan terus memperkuat sinergi antara masyarakat dan aparat, diharapkan situasi serupa dapat ditangani dengan lebih cepat dan efektif di masa mendatang. Upaya bersama ini menunjukkan bahwa keselamatan dan keamanan adalah tanggung jawab bersama yang membutuhkan kerjasama dan komunikasi yang baik dari semua pihak yang terlibat. (Er/red).