TROPEDO.ID — Warga Desa Rias, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, melaporkan adanya pencemaran air di saluran irigasi sawah Balai Benih yang diduga berasal dari aktivitas tambang ilegal (TI) di bagian hulu. Kondisi ini memicu kekhawatiran akan kerusakan ekosistem sawah serta mengancam keberlangsungan hasil panen para petani.

Air di saluran irigasi terlihat keruh dan mulai mengalir ke lahan sawah warga. Situasi ini membuat warga mendesak pemerintah daerah untuk segera mengambil langkah tegas.

“Mohon perhatian dari pemerintah agar segera menindaklanjuti. Air keruh ini disinyalir berasal dari aktivitas tambang di hulu, dan sebagian sudah masuk ke sawah,” ujar seorang warga setempat, Kamis (9/1/2025).

Warga khawatir air limbah tambang dapat mengakibatkan kerusakan pada struktur tanah di sawah, menjadikannya tandus dan kurang subur. Jika dibiarkan, dampak pencemaran ini berpotensi menurunkan produktivitas pertanian di kawasan tersebut.

“Kami berharap pemerintah daerah dan aparat segera mengambil tindakan untuk menghentikan pencemaran ini sebelum kondisinya semakin parah,” tambah warga lainnya.

Menanggapi laporan warga, Kepala Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Kabupaten Bangka Selatan, Risvandika, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah melakukan pengecekan langsung ke lokasi. Upaya awal yang dilakukan adalah pendekatan persuasif terhadap pihak yang diduga terlibat dalam aktivitas tambang ilegal.

“Kami sudah turun ke lapangan dan melakukan pendekatan persuasif. Untuk penindakan lebih lanjut, itu menjadi kewenangan Satpol PP dan pihak kepolisian,” jelas Risvandika.

Ia juga menegaskan bahwa dinasnya akan terus memantau situasi agar dampak pencemaran ini tidak meluas dan membahayakan ekosistem sawah serta penghidupan petani.

“Lokasi tambang tidak berada di sawah, tetapi airnya mengalir ke saluran irigasi dan merembes ke sawah warga,” tambah Risvandika.

Harapan Warga terhadap Penegakan Hukum

Warga berharap pemerintah daerah, bersama aparat penegak hukum, dapat bertindak tegas untuk menghentikan aktivitas tambang ilegal yang merusak lingkungan. Selain itu, mereka juga meminta dilakukan pemulihan kualitas air irigasi agar produktivitas sawah dapat kembali normal.

Dengan situasi ini, langkah tegas dan koordinasi lintas instansi menjadi krusial untuk menjaga keberlanjutan ekosistem pertanian dan kesejahteraan petani di Desa Rias. (Tim)