Dampak Anjlok Harga Timah: Pedagang Pasar Terancam, Harga Naik 45%! Bagaimana Pemerintah Merespons?
TROPEDO.ID — Perekonomian Kabupaten Bangka Selatan, khususnya di Kota Toboali, menghadapi tantangan serius dalam beberapa bulan terakhir. Penurunan perekonomian ini tidak hanya sekadar angka statistik, tetapi telah merasuki kehidupan sehari-hari masyarakat, terutama pedagang pasar tradisional. Rabu, (24/1/2024).
Salah satu pedagang pasar lama Toboali, Rizal, mengungkapkan keprihatinannya terhadap situasi ini. Menurutnya, penurunan daya beli masyarakat menjadi permasalahan nyata yang membawa dampak signifikan, terutama bagi para pedagang pasar tradisional.
“Tadinya kami bisa meraup omzet jutaan per hari, kini syukur kalau ada yang terjual. Jelas kami kesulitan karena modal tertahan,” ungkap Rizal kepada wartawan.
Rizal menduga bahwa penurunan daya beli ini merupakan dampak langsung dari anjloknya harga timah dan harga komoditas lainnya. “Mungkin ini dampaknya, karena memang mulai terasa saat harga timah turun tajam. Kami dari kalangan pedagang paling terasa, apalagi dengan harga-harga barang dagangan lainnya juga ikut naik,” tambahnya.
Dampak pada Pedagang dan MasyarakatPara pedagang, termasuk Rizal, menghadapi kesulitan ekonomi yang serius. Modal yang tertahan dan omzet yang turun drastis menciptakan ketidakpastian keberlanjutan usaha dagang mereka. Sebagai contoh, harga bawang merah, yang tadinya memiliki modal 25 ribu per kilogram, kini mencapai 40 ribu per kilogram, sekitar 45% naiknya.
“Dampaknya terasa di segala aspek, termasuk komoditas pangan lainnya yang harganya rata-rata naik. Kami benar-benar mengalami kesulitan,” keluh Rizal.
Dampak ekonomi ini juga merasuki kehidupan sehari-hari masyarakat Toboali. Kenaikan harga barang kebutuhan pokok menciptakan tekanan ekonomi tambahan bagi masyarakat, yang harus berjuang untuk memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari.
Tantangan Kompleks bagi Pemerintah Setempat
Kondisi ini menciptakan tantangan ekonomi yang kompleks bagi pemerintah setempat. Mereka dihadapkan pada tanggung jawab untuk mencari solusi yang dapat memitigasi dampak negatif pada perekonomian lokal.
Dengan harga timah menjadi pemicu utama, pihak pemerintah daerah diharapkan untuk mengambil langkah-langkah intensif demi memulihkan stabilitas ekonomi dan merangsang daya beli masyarakat kembali bergairah. Semoga tindakan yang diambil oleh pihak pemerintah daerah dapat membawa perubahan positif dan mengembalikan kesejahteraan ekonomi Kota Toboali.
(Ra/red).
Tinggalkan Balasan