Mayat Nelayan Ditemukan Mengapung di Perairan Sadai-Penutuk

TROPEDO.ID — Digegerkan penemuan sesosok mayat yang mengapung di laut perairan Sadai-Penutuk, Kecamatan Lepar, Kabupaten Bangka Selatan, pada Kamis (4/4/2025), sekitar pukul 09.30 WIB. Laporan dari masyarakat segera ditindaklanjuti oleh pihak kepolisian dan instansi terkait.

Berdasarkan hasil identifikasi awal, korban diduga bernama Zainal Abidin alias Kinang bin Arsik (81), seorang nelayan asal Desa Pasir Putih, Kecamatan Tukak Sadai. Korban ditemukan dalam kondisi mengapung dengan posisi badan terbalik dan memegang dua buah jerigen.

Salah satu saksi mata, Edi Sapirson (53), yang bekerja sebagai ojek speed, mengungkapkan bahwa sekitar pukul 09.00 WIB ia sedang mengantar penumpang dari Pelabuhan Penutuk menuju Pelabuhan Sadai. Dalam perjalanan kembali, sekitar pukul 09.30 WIB, ia melihat sosok yang mengapung di tengah laut.

“Saya melihat ada sesuatu mengapung dengan posisi terbalik dan memegang dua buah jerigen. Saat saya mendekat, ternyata itu adalah mayat. Saya langsung menghubungi personel Polairud Polres Bangka Selatan,” ujar Edi.

Menindaklanjuti laporan tersebut, personel Polairud Polres Bangka Selatan bersama Dit Polairud Polda Kepulauan Bangka Belitung, TNI AL Sadai, serta TNI AD segera menuju lokasi dan mengevakuasi jenazah menggunakan speedboat menuju Pelabuhan Sadai.

Yoni, anak korban, menyampaikan bahwa ayahnya memang rutin melaut sendirian menggunakan perahu kecil bermesin tempel. Korban biasanya berangkat sejak subuh melalui Pelabuhan Tanjung Ruu dan kembali sekitar pukul 08.00 WIB.

“Ayah saya tidak memiliki riwayat penyakit yang saya ketahui. Setiap kali melaut, ia selalu pergi sendiri dan hanya sebentar, sekitar subuh hingga pagi,” ujar Yoni.

Setelah dievakuasi, jenazah dibawa ke RSUD Gadung, Kabupaten Bangka Selatan, menggunakan ambulans Desa Pasir Putih untuk dilakukan visum. Kepolisian juga melakukan koordinasi dengan Unit Identifikasi Polres Bangka Selatan guna memastikan penyebab kematian korban.

Hasil pemeriksaan medis menyatakan bahwa korban meninggal dunia akibat tenggelam. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

Jenazah rencananya akan dimakamkan di Desa Penutuk, Kecamatan Lepar, setelah seluruh proses pemeriksaan selesai.

Pihak kepolisian mengimbau masyarakat, khususnya para nelayan, agar lebih berhati-hati saat melaut dan selalu memastikan keselamatan diri dengan membawa alat pelindung yang memadai. **