BPS Bangka Selatan Usulkan Videotron untuk Transparansi Harga Pangan Jelang Lebaran

TROPEDO.ID — Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bangka Selatan mengusulkan pemasangan display digital atau videotron di tempat publik guna menampilkan harga komoditas pangan secara real-time. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan transparansi harga sekaligus membantu masyarakat dalam mengakses informasi yang lebih akurat, terutama menjelang Idul Fitri 1446 H.

Kepala BPS Bangka Selatan, Agung Rahmadi, mengungkapkan bahwa berdasarkan data inflasi Februari 2025, Bangka Selatan mengalami inflasi sebesar 0,34%, setelah sebelumnya mencatat deflasi 0,92%.

“Kenaikan ini menandakan adanya pemulihan daya beli masyarakat, yang menunjukkan bahwa ekonomi mulai bergerak kembali,” ujar Agung dalam wawancara dengan awak media, Senin (10/3/2025).

Menurutnya, meskipun daya beli masyarakat mulai meningkat, lonjakan harga sejumlah komoditas pangan tetap menjadi perhatian, terutama menjelang Lebaran ketika konsumsi masyarakat meningkat signifikan.

Transparansi Harga untuk Pengendalian Inflasi

Sebagai lembaga yang bertugas memantau pergerakan harga pangan, BPS Bangka Selatan menekankan pentingnya keterbukaan informasi harga kepada masyarakat dan pemerintah daerah. Dengan demikian, langkah-langkah strategis dapat segera diambil guna mengantisipasi kenaikan harga yang berlebihan, terutama pada kebutuhan pokok selama Ramadan hingga Lebaran.

Salah satu solusi yang diusulkan adalah pemasangan videotron atau running text di tempat-tempat publik untuk menampilkan informasi harga pangan secara langsung.

“Jika harga pangan ditampilkan secara terbuka di ruang publik, baik penjual maupun pembeli bisa mengetahui harga jual dan beli yang telah ditetapkan pemerintah. Ini akan meningkatkan keterbukaan informasi dan mengurangi ketidakpastian di pasar,” jelas Agung.

Ia juga menambahkan bahwa transparansi harga ini dapat memberikan efek psikologis bagi penjual agar tidak menaikkan harga secara berlebihan.

Pengawasan Ketat terhadap Komoditas Strategis

BPS Bangka Selatan berkomitmen untuk terus memantau pergerakan harga bahan pokok, terutama komoditas yang rentan mengalami lonjakan harga saat permintaan tinggi, seperti beras, minyak goreng, daging, telur, dan cabai. Data yang dikumpulkan akan menjadi acuan bagi pemerintah daerah dalam mengambil langkah strategis guna menekan inflasi.

“Keterbukaan informasi publik sangat penting agar masyarakat dapat memperoleh data harga yang terpercaya. Dengan demikian, pemerintah daerah juga dapat merumuskan kebijakan yang lebih tepat untuk menjaga stabilitas harga pangan,” tambahnya.

Dengan adanya informasi harga yang mudah diakses melalui videotron dan media digital lainnya, masyarakat diharapkan dapat lebih bijak dalam berbelanja, sementara pemerintah daerah dapat mengambil langkah proaktif dalam menjaga stabilitas harga pangan.

“Ini adalah upaya kita bersama agar menjelang Idul Fitri 1446 H, harga pangan tetap terkendali dan daya beli masyarakat tetap kuat,” pungkas Agung.

BPS Bangka Selatan menegaskan bahwa pihaknya akan terus mengawal perkembangan inflasi dan harga pangan guna memastikan stabilitas ekonomi daerah tetap terjaga menjelang Lebaran, yang identik dengan meningkatnya konsumsi masyarakat.**