TROPEDO.ID — Ratusan tenaga kesehatan (nakes) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Junjung Besaoh, Kabupaten Bangka Selatan, menggelar aksi protes di Kantor Bupati Bangka Selatan. Mereka menuntut evaluasi terhadap kepemimpinan Direktur RSUD serta pejabat eselon yang dinilai tidak kondusif dalam menjalankan manajemen rumah sakit. IMG 20250218 WA0117

Koordinator aksi, Marsa Saputra, mengatakan bahwa aksi ini merupakan bentuk mosi tidak percaya terhadap Direktur RSUD Bangka Selatan. Menurutnya, kondisi kepemimpinan saat ini tidak lagi berpihak kepada kesejahteraan tenaga kesehatan.

“Sudah dua kali kami melakukan aksi protes. Pertama di RSUD, dan hari ini kami datang langsung ke Kantor Bupati untuk menyampaikan tuntutan. Kami berharap ada solusi segera dari pemerintah daerah,” ujar Marsa kepada wartawan, Selasa (18/2/2025).

Baca juga selengkapnya: Wakil Ketua DPRD Basel Rusi Sartono Kunjungi RSUD, Dengar Aspirasi Masyarakat dan Serahkan Bantuan Kursi Roda

Marsa mengungkapkan bahwa ada lima poin utama yang menjadi dasar tuntutan mereka. Salah satunya adalah keterlambatan pembayaran hak tenaga kesehatan yang berujung pada ketidakpuasan para pegawai.

“RSUD Bangka Selatan berhutang kepada kami. Ekstrafooding sejak Januari 2024 belum dibayarkan, klaim jasa pelayanan BPJS, serta dinas jaga malam juga belum diterima. Ini adalah bentuk ketidakadilan yang kami alami,” tegasnya.

Selain itu, Marsa menilai bahwa manajemen RSUD terkesan lamban dalam merespons permasalahan yang menyangkut kesejahteraan pegawai. Oleh karena itu, mereka meminta Bupati Bangka Selatan segera mengambil tindakan tegas.

Baca juga selengkapnya: RSUD Junjung Besaoh Tingkatkan Pelayanan, Ruang Anak Dipindahkan ke Gedung Kriss

“Kami mendesak Bupati untuk mengganti Direktur RSUD beserta pejabat eselon yang telah menzalimi tenaga kesehatan. Kami ingin kepastian terkait hak-hak kami yang selama ini belum diberikan,” tambahnya.

Para tenaga kesehatan berharap pemerintah daerah segera turun tangan agar permasalahan ini dapat terselesaikan dalam waktu dekat. Mereka menginginkan adanya kepastian mengenai pembayaran hak-hak yang tertunda agar pelayanan kesehatan di RSUD Junjung Besaoh tetap berjalan optimal.

“Kami hanya ingin keadilan. Sebagai tenaga kesehatan, kami sudah menjalankan tugas dan kewajiban dengan baik. Sekarang kami menunggu itikad baik dari pemerintah daerah untuk menyelesaikan persoalan ini,” pungkas Marsa.

Sampai berita ini diterbitkan, pihak manajemen RSUD Bangka Selatan belum memberikan tanggapan resmi terkait tuntutan yang diajukan oleh para tenaga kesehatan.(Tim)