TROPEDO.ID — Musibah banjir kembali melanda wilayah Toboali, tepatnya di pemukiman warga RT 05 Dusun Air Bulang, Kampung Pijal Jawa Desa Kaposang. Peristiwa ini terjadi pada Selasa (14/5/2024) sekitar pukul 16.00 WIB, mengakibatkan sepuluh rumah terendam dan jalan utama di desa tersebut terputus.

Kepala Desa Kaposang, Kenny Edwardi, yang kerap di sapa Apong ini saat dikonfirmasi kejadian banjir tersebut saat dihubungi oleh awak media. “Banjir terjadi akibat air meluap yang menyebabkan sepuluh rumah terendam dan jalan terputus. Meski demikian, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini,” ujar Apong.

Dalam upaya untuk meringankan beban warga yang terdampak banjir, pemerintah desa (pemdes) Kaposang segera menyalurkan bantuan berupa kebutuhan pokok. Setiap keluarga terdampak menerima 5 kg beras dan 1 dus mi goreng. Hingga berita ini diturunkan, air mulai surut, namun jalan yang terputus belum bisa dilalui secara normal.

“Kami berupaya secepat mungkin memberikan bantuan dan memastikan keselamatan warga,” tambah Apong.

 Ia juga menyampaikan bahwa pemdes Kaposang akan terus memantau perkembangan situasi dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk penanganan lebih lanjut.

Menanggapi situasi darurat tersebut, tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangka Selatan segera dikerahkan ke lokasi untuk mengevakuasi warga dan memberikan bantuan darurat.

Kepala BPBD Bangka Selatan, Arif Wijaya, menyatakan bahwa pihaknya telah mengerahkan personel serta peralatan evakuasi untuk memastikan keselamatan warga dan meminimalkan dampak dari banjir ini.

Kami telah menerjunkan tim untuk membantu evakuasi warga yang terdampak banjir serta memberikan bantuan darurat berupa makanan, air bersih, dan obat-obatan. Kami juga bekerja sama dengan pemerintah desa dan pihak terkait untuk memastikan bahwa semua warga mendapat bantuan yang diperlukan,” ujar Arif.

Penyebab Banjir dan Upaya Pencegahan

Menurut penjelasan dari Kepala Desa Kaposang, banjir kali ini disebabkan oleh curah hujan tinggi yang menyebabkan sungai di sekitar Dusun Air Bulang meluap. “Ini adalah salah satu dampak dari perubahan cuaca ekstrem yang semakin sering terjadi. Kami perlu mencari solusi jangka panjang untuk mengatasi masalah ini,” kata Apong.

Pemdes Kaposang berencana untuk mengadakan pertemuan dengan warga dan pihak terkait guna membahas langkah-langkah pencegahan banjir di masa depan. Beberapa langkah yang diusulkan antara lain adalah pembangunan tanggul penahan air, peningkatan sistem drainase, serta reboisasi daerah hulu sungai.

“Kami akan bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah kabupaten dan provinsi, untuk mendapatkan bantuan teknis dan finansial dalam upaya pencegahan banjir ini,” tambah Apong.

Respons Warga dan Harapan Kedepan

Meskipun banjir kali ini tidak menimbulkan korban jiwa, dampaknya cukup signifikan terhadap kehidupan sehari-hari warga Dusun Air Bulang. Suryadi, salah seorang warga yang rumahnya terendam, menyatakan rasa syukurnya atas bantuan yang cepat dari pemerintah desa dan BPBD.

 “Kami berterima kasih atas bantuan yang diberikan. Semoga situasi cepat pulih dan kami bisa kembali beraktivitas seperti biasa,” ujarnya.

Dengan adanya bantuan dan upaya cepat dari berbagai pihak, diharapkan situasi di Desa Kaposang segera membaik dan warga dapat kembali menjalani kehidupan normal. Namun, penting bagi semua pihak untuk terus berupaya dalam mengantisipasi dan mencegah kejadian serupa di masa mendatang.

Pemdes Kaposang dan BPBD Bangka Selatan berkomitmen untuk terus memberikan bantuan dan melakukan langkah-langkah pencegahan agar musibah banjir ini tidak terulang kembali. Kerjasama dan kesiapsiagaan semua pihak menjadi kunci utama dalam menghadapi bencana alam seperti ini.(Red)