Pemkab Bangka Selatan Gelar Upacara Hari Kesaktian Pancasila 2025, Bupati Riza Herdavid: Pancasila Tak Tergantikan oleh Ideologi Apa Pun
TROPEDO.ID — Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan menggelar upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila Tahun 2025 di Halaman Kantor Bupati Bangka Selatan, Rabu (1/10/2025).
Upacara berlangsung khidmat dengan Bupati Bangka Selatan, H. Riza Herdavid, S.T., M.Tr.IP. bertindak sebagai pembina upacara sekaligus membacakan teks Pancasila.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bangka Selatan, Anshori, S.A.P., M.Si., bertugas sebagai perwira upacara, sementara Kasubag Satpol PP Bangka Selatan menjadi pemimpin upacara.
Rangkaian kegiatan juga diisi dengan pembacaan UUD 1945 oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Bangka Selatan, Elfan Rulyadi, S.T., pembacaan ikrar oleh Kepala Bidang Pembinaan Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Andrie Taufiqullah, serta pembacaan doa yang dipimpin Kepala Bagian Kesejahteraan Masyarakat, H. Ari Dinata, S.A.P., M.M.
Dalam amanatnya, Bupati Riza Herdavid menegaskan bahwa tanggal 1 Oktober memiliki makna yang berbeda dengan Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni.
“Jika 1 Juni adalah momen perumusan gagasan, maka 1 Oktober, Hari Kesaktian Pancasila, adalah momen pembuktian dan pengujian. Sejarah telah membuktikan bahwa Pancasila sakti — tidak dapat diganti oleh ideologi lain,” ujar Riza.
Bupati juga menyinggung tragedi 1965 yang dimotori G30S/PKI sebagai peristiwa besar yang menguji kesaktian Pancasila. Menurutnya, gugurnya para pahlawan revolusi menjadi harga mahal demi mempertahankan nilai-nilai luhur bangsa.
Mengusung tema “Pancasila Perekat Bangsa Menuju Indonesia Raya”, Bupati Riza Herdavid mengajak seluruh masyarakat Bangka Selatan untuk menghidupkan kembali dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
“Filosofi Pancasila harus diimplementasikan secara utuh, bukan hanya dijadikan simbol. Sila pertama mengajarkan toleransi antarumat beragama, sila kedua dan kelima menegaskan keadilan dan kesetaraan, sila ketiga memperkuat solidaritas dalam kebinekaan, sementara sila keempat menuntun kita bermusyawarah dengan hikmat demi kepentingan bersama,” tuturnya.
Ia menegaskan bahwa peristiwa G30S/PKI menjadi peringatan abadi bahwa kelengahan ideologi dapat menimbulkan perpecahan. Karena itu, seluruh warga negara harus menjadi agen perekat bangsa dengan mengamalkan Pancasila dalam setiap aspek kehidupan.
Upacara peringatan ini diikuti oleh seluruh ASN dan non-ASN di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan. Selain untuk mengenang jasa para pahlawan, kegiatan ini juga menjadi momentum memperkokoh semangat persatuan dan memperbarui ikrar kepada Pancasila sebagai dasar negara.
Tinggalkan Balasan