Mediasi Konflik Lahan di Lepar: Warga Tanjung Labu dan PT SNS Sepakati Hentikan Aktivitas
Ratusan Warga Tanjung Labu Audensi ke PT SNS, Ini 6 Poin Kesepakatan yang Dicapai
TROPEDO.ID — Sekitar 100 warga Desa Tanjung Labu mendatangi kantor PT Swarna Nusa Sentosa (SNS) di Kecamatan Lepar, Kabupaten Bangka Selatan, Kamis (3/7/2025), untuk menggelar audensi terkait konflik pembukaan lahan baru oleh perusahaan tersebut.
Audensi berlangsung sejak pukul 11.00 WIB dan berakhir pada 13.30 WIB. Selama kegiatan, sebanyak 45 personel gabungan dari Polres Bangka Selatan diterjunkan untuk mengamankan jalannya pertemuan. Pengamanan dipimpin langsung oleh Kabag Ops Kompol JP Tampubolon, SH, MH.
Dalam keterangannya, Kompol JP Tampubolon menyatakan bahwa kehadiran aparat kepolisian bertujuan untuk menjaga situasi agar tetap aman dan kondusif.
“Kami hadir untuk menjaga ketertiban dan memastikan komunikasi antara masyarakat dan perusahaan bisa berlangsung dengan baik,” ujarnya.
Sebanyak 10 orang perwakilan masyarakat bersama sejumlah pihak terkait hadir dalam pertemuan tersebut, di antaranya Kabag Ops Polres Bangka Selatan, Camat Lepar Pongok, Kepala Desa Lepar, Manajer PT SNS, Kasat Intelkam Polres Basel, Kapolsek Lepar Pongok, Danramil Lepar Pongok, serta perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Bangka Belitung (UBB).
Dari hasil dialog, tercapai enam poin kesepakatan penting antara masyarakat dan pihak perusahaan, yakni:
1. Penarikan 4 unit alat berat dari lokasi pembukaan lahan yang langsung dilakukan ke pool PT SNS saat itu juga.
2. Pengukuran ulang lahan HGU perusahaan, dengan melibatkan pihak Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional (Kanwil BPN).
3. Tuntutan masyarakat untuk memperoleh kebun plasma sebesar 20% dari luas total kebun perusahaan.
4. Permintaan transparansi dari perusahaan terkait program tanggung jawab sosial (CSR) yang dijalankan.
5. Penjadwalan ulang pertemuan dengan manajemen pusat PT SNS, yang memiliki kewenangan dalam pengambilan keputusan.
6. Penghentian sementara seluruh aktivitas di lahan baru hingga pertemuan lanjutan dilaksanakan.
Situasi selama audensi berlangsung aman dan tertib tanpa adanya ketegangan di lapangan.**
Tinggalkan Balasan