TROPEDO.ID — Dinas Pertanian, Perikanan, dan Pangan (DPPP) Bangka Selatan (Basel) terus berupaya meningkatkan produksi ikan air tawar untuk memenuhi target tahun 2024 sebesar 2.000 ton. Namun, hingga periode Januari–September 2024, produksi baru mencapai 1.500 ton.

Kepala DPPP Basel, Risvandika, mengungkapkan bahwa pencapaian produksi ini berasal dari budidaya yang dilakukan oleh kelompok maupun perorangan. Meski masih di bawah target, pihaknya tetap optimistis dapat mencapai angka 2.000 ton pada akhir tahun.

“Hasil yang kami capai saat ini diperoleh dari produksi budidaya kelompok dan perorangan. Namun, konsumsi ikan air tawar masih lebih rendah dibandingkan ikan air laut, sehingga produksi juga disesuaikan dengan daya beli masyarakat,” ujar Risvandika, Jumat (1/11/2024).

Tantangan Produksi: Cuaca dan Permintaan Pasar

Risvandika menjelaskan bahwa faktor cuaca menjadi tantangan utama dalam budidaya ikan air tawar. Kondisi panas ekstrem dapat menyebabkan kekurangan oksigen pada air, yang membuat ikan stres bahkan mati.

“Cuaca yang terlalu panas berdampak negatif pada produksi karena ikan kekurangan oksigen. Sebaliknya, jika cuaca mendukung, ikan dapat berkembang lebih baik, sehingga hasil produksi meningkat,” tambahnya.

Selain cuaca, rendahnya minat masyarakat terhadap konsumsi ikan air tawar dibandingkan ikan laut juga memengaruhi produksi. Hal ini membuat para pembudidaya masih membatasi kapasitas produksi mereka.

Dominasi Produksi di Empat Kecamatan

Menurut Risvandika, kelompok pembudidaya ikan air tawar tersebar di seluruh kecamatan di Bangka Selatan. Namun, wilayah yang dominan dalam produksi ikan air tawar adalah Kecamatan Tukak Sadai, Toboali, Payung, dan Pulau Besar.

Target produksi ikan air tawar tahun 2024 ini sebenarnya tidak jauh berbeda dari tahun 2023. Namun, DPPP Basel berharap produksi dapat meningkat seiring dengan kondisi cuaca yang lebih baik dan permintaan masyarakat yang bertambah.

“Kami berharap produksi tahun ini bisa mencapai target. Keberhasilannya sangat bergantung pada cuaca dan musim di daerah kami,” pungkasnya.

DPPP Basel berkomitmen untuk terus mendukung para pembudidaya dengan berbagai program peningkatan kapasitas produksi, meski menghadapi berbagai tantangan alam dan pasar. (Tim)