TROPEDO.ID — Presiden Joko Widodo, dalam sesi tanya jawab usai meresmikan Jembatan Otista di Kota Bogor, Jawa Barat, memberikan klarifikasi terkait hubungannya dengan Partai Golkar. Wartawan menyoroti pernyataan dari pihak Golkar yang menyebut Presiden merasa nyaman dengan partai berlambang pohon beringin.

Mendengar pertanyaan tersebut, Jokowi dengan senyum menegaskan bahwa saat ini dia tidak mengenakan dasi. Pertanyaan mengenai perasaan nyamannya dengan Partai Golkar kemudian diulang oleh wartawan, dan Jokowi dengan tegas menyatakan bahwa dia merasa nyaman.

Menariknya, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, yang merupakan politikus Partai Golkar, saat sesi tanya jawab tersebut terlihat tersenyum dan tak dapat menahan tawanya. Reaksi positif juga datang dari Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, yang ikut mendampingi Presiden.

Pertanyaan seputar dasi kuning yang dikenakan Presiden saat perjalanan ke Jepang beberapa hari sebelumnya juga mencuat. Politikus Partai Golkar, Ravindra Airlangga, menyebut penampilan tersebut sebagai kode bahwa Jokowi merasa nyaman dengan partai mereka. Ravindra mengungkapkan bahwa penampilan tersebut sejalan dengan identitas Partai Golkar yang memiliki lambang beringin.

Sebelumnya, Ravindra Airlangga secara gamblang menyatakan bahwa penampilan Jokowi dengan dasi kuning adalah sebuah kode. Ia menegaskan bahwa biasanya Jokowi mengenakan dasi dengan warna yang berbeda, dan perubahan tersebut diartikan sebagai kedekatan dengan Partai Golkar, dilansir dari laman Kompas.com. Selasa, (19/12/2023).

Pernyataan ini menjadi sorotan, mengingat Partai Golkar memiliki sejarah panjang dalam politik Indonesia, didirikan oleh Soeharto. Kode-kode simbolis dalam dunia politik seringkali menjadi perhatian, dan penampilan Presiden Jokowi pun menjadi pusat perbincangan.

Dalam konteks politik Indonesia yang dinamis, klarifikasi Presiden Jokowi memberikan gambaran bahwa hubungannya dengan Partai Golkar dianggap positif dan nyaman. Bagaimana dinamika politik ini akan berkembang, hanya waktu yang akan menjawab. (Red)