Tropedo.id — Dugaan tindakan kekerasan yang melibatkan seorang pejabat daerah kembali mencuat dan menuai sorotan publik. Ketua Asrama Ikatan Student Bangka (ISBA) Yogyakarta, Dhaifu Alafta Azmi Amrullah, mengaku mengalami perlakuan tidak menyenangkan hingga dugaan kekerasan fisik yang diduga dilakukan oleh IY, Pelaksana Tugas (PLT) Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Peristiwa tersebut, menurut pengakuan korban, terjadi pada Kamis sore, 18 Desember 2025, sekitar pukul 18.00 WIB, di lingkungan asrama mahasiswa Bangka di Yogyakarta. Kejadian itu berlangsung secara tiba-tiba dan tanpa adanya pemberitahuan resmi sebelumnya.

Dhaifu menuturkan, oknum pejabat tersebut datang ke asrama dan berkeliling dari satu kamar ke kamar lain. Ia menduga kedatangan tersebut bertujuan mencari dirinya secara khusus. Tanpa penjelasan yang jelas, IY disebut langsung masuk ke kamar tempat Dhaifu berada.

“Dia masuk kamar, langsung tanya saya orang mana, teman saya juga ditanya. Kami jawab dari Toboali,” ujar Dhaifu saat menceritakan kejadian tersebut.

Situasi yang awalnya hanya berupa percakapan singkat, menurut Dhaifu, mendadak berubah menjadi tegang. Saat dirinya mencoba menanyakan maksud dan tujuan kedatangan oknum tersebut, respons yang diterima justru bernada tinggi dan emosional.

“Saya tanya ada apa bang, tapi malah dijawab mau sidak. Tiba-tiba dia marah, buka rompi, langsung nabok saya, saya dicekik di sudut. Handphone dan laptop saya juga hampir diinjak,” ungkap Dhaifu dengan nada masih diliputi ketakutan.

Kesaksian korban diperkuat oleh Ara Aryanda, mahasiswa yang akrab disapa Alex, yang saat itu berada di lokasi kejadian. Alex membenarkan adanya dugaan tindakan kekerasan yang dialami Dhaifu dan menyebut situasi di dalam kamar sempat mencekam.

Sementara itu, reaksi keras datang dari pihak keluarga korban. Dede Adam, ayah Dhaifu, secara tegas meminta Bupati Bangka untuk segera mengambil langkah tegas dengan mencopot dan memecat oknum PLT Kasat Pol PP yang diduga melakukan kekerasan tersebut.

“Saya minta agar bupati Bangka segera pecat pelaku tindak kekerasan ini, dan copot juga jabatan sekda karena di tempat kejadian sudah berusaha melindungi. Saya sebagai orang tua akan mengejar proses ini sampai ke mana pun. Tidak ada kata damai untuk pelaku tindak kekerasan, apalagi seorang pejabat yang arogan seperti ini,” tegas Dede Adam, kepada awak media, Kamis,(18/12/2025) malam.

Ia juga menilai tindakan tersebut mencoreng nama baik pemerintahan daerah dan menimbulkan ketakutan di kalangan mahasiswa perantau. Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak Satpol PP Kabupaten Bangka maupun pemerintah daerah terkait dugaan insiden tersebut.

Kasus ini kini menjadi perhatian publik dan diharapkan dapat diproses secara transparan sesuai hukum yang berlaku.

Hingga berita ini diterbitkan awak media masih mengupayakan konfirmasi kepada PLT Kasat Polpp Bangka. Media TROPEDO.ID Memberikan Ruang hak jawab dan klarifikasi sesuai kode etik jurnalistik dan UU Pers terhadap pemberitaan ini sepenuhnya.(*)