Ketahanan Pangan Jadi Prioritas Pembangunan Bangka Selatan, Anggaran Capai Rp70 Miliar
TROPEDO.ID — Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan menegaskan bahwa program ketahanan pangan tetap menjadi prioritas utama dalam agenda pembangunan daerah tahun 2025. Hal ini disampaikan oleh Penjabat Sekretaris Daerah Bangka Selatan, Hefi Nuranda, ST., MM dalam keterangannya pada Rabu (29/5/2025).
“Bisa kita sampaikan bahwa Program Ketahanan Pangan di Bangka Selatan 2025 tetap menjadi prioritas pembangunan daerah,” ujar Hefi. Ia menjelaskan bahwa pelaksanaan program ini mengedepankan pendekatan kolaboratif lintas sektor.
Menurut Hefi, program tersebut melibatkan sinergi antara Dinas Pertanian dan Dinas PUPR Bangka Selatan, Dinas Pertanian Provinsi Bangka Belitung, serta Kementerian PUPR dan Kementerian Pertanian.
“Paling tidak di tahun ini beberapa menu kegiatan sudah disiapkan, antara lain bantuan pupuk, bantuan bibit, bantuan olah lahan, penyediaan peralatan pertanian, program cadangan pangan Bulog, pengembangan dan pemeliharaan irigasi, serta pengembangan budidaya cabai,” terang Hefi.
Dari seluruh kegiatan yang direncanakan, total akumulasi alokasi anggaran ketahanan pangan di Bangka Selatan tercatat mencapai lebih dari Rp70 miliar pada tahun 2025. Pemerintah daerah berharap, dengan nilai anggaran yang cukup besar tersebut, program ketahanan pangan dapat berjalan secara optimal dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat, khususnya petani.
Lebih lanjut, Hefi memaparkan bahwa sumber pendanaan program berasal dari berbagai tingkatan pemerintahan, yakni pemerintah pusat, provinsi, hingga kabupaten.
“Dari total alokasi anggaran tersebut, skema pendanaannya memang terbagi ke beberapa sumber seperti pusat, provinsi, dan kabupaten. Di kabupaten sendiri, program ini dieksekusi melalui dua dinas yaitu Dinas Pertanian dan Dinas PUPR,” jelasnya.
Ia juga menekankan pentingnya proaktivitas daerah dalam mengakses program pusat, terutama di tengah kondisi efisiensi anggaran APBD yang terjadi secara nasional.
“Dengan kondisi efisiensi anggaran APBD saat ini yang juga terjadi di seluruh daerah di Indonesia, tentu kita harus bekerja lebih proaktif untuk menjemput program-program ketahanan pangan dari pusat. Dan Alhamdulillah, di tahun ini kita mendapatkan kucuran APBN yang tidak sedikit,” tutup Hefi.
Tinggalkan Balasan