TROPEDO.ID — Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan kembali menjalankan program konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG) bagi nelayan setempat. Program ini diserahkan secara langsung oleh Wakil Bupati Bangka Selatan, Debby Vita Dewi, di pesisir pantai Merbau, Kelurahan Tanjung Ketapang, Kecamatan Toboali, Senin (9/12/2024).

Dalam acara tersebut, sebanyak 67 nelayan dari berbagai desa di Kabupaten Bangka Selatan menerima bantuan konversi BBG. Program ini merupakan bagian dari upaya Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang difasilitasi oleh anggota DPR RI Komisi VII, Bambang Patijaya. Hingga akhir 2024, Kabupaten Bangka Selatan mendapatkan kuota bantuan tertinggi, yaitu 501 nelayan.

“Program ini sangat membantu nelayan, terutama karena pembagian dilakukan secara langsung kepada individu. Hal ini memastikan bantuan tepat sasaran, diterima oleh mereka yang benar-benar berprofesi sebagai nelayan,” ujar Wabup Debby dalam sambutannya.

Menurut Debby, penggunaan BBG lebih hemat biaya dibandingkan BBM konvensional, sekaligus ramah lingkungan. Ia mengingatkan para penerima agar memanfaatkan bantuan ini dengan baik dan tidak menyalahgunakannya.

“Bantuan ini harus digunakan untuk meningkatkan produktivitas ekonomi, sehingga nelayan bisa lebih sejahtera,” tegasnya.

Sejumlah nelayan penerima manfaat mengaku sangat terbantu dengan program ini. Salah seorang nelayan dari Desa Gadung, Misbah, mengungkapkan bahwa BBG mampu mengurangi beban biaya operasional melaut hingga 30%.

“Dengan biaya yang lebih hemat, hasil tangkapan kami bisa lebih optimal,” tuturnya.

Di sela acara, Debby juga menyampaikan pesan edukatif kepada nelayan untuk terus berinovasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir. Ia berharap nelayan tidak hanya bergantung pada bantuan pemerintah, tetapi juga berupaya memanfaatkan peluang lain untuk mengembangkan ekonomi mereka.

“Program ini adalah bagian dari komitmen pemerintah untuk mendukung keberlanjutan ekosistem laut dan meningkatkan taraf hidup nelayan. Namun, keberhasilannya tetap bergantung pada bagaimana masyarakat memanfaatkannya secara bijak,” tutupnya.

Setelah Toboali, distribusi konversi BBM ke BBG akan dilanjutkan ke wilayah lain di Kabupaten Bangka Selatan sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan berharap program ini dapat menjadi langkah awal dalam mewujudkan kemandirian energi dan keberlanjutan ekonomi bagi nelayan. **