Erzaldi Paparkan Strategi Makroekonomi untuk Percepatan Pembangunan Bangka Belitung

TROPEDO.ID — Calon Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman Djohan, menyampaikan sejumlah poin strategis terkait kebijakan makroekonomi untuk mendukung pembangunan regional yang berkelanjutan di wilayah tersebut.

Dalam keterangannya pada Senin (18/11/2024), Erzaldi menegaskan bahwa efektivitas kebijakan makroekonomi di Babel sangat bergantung pada perencanaan strategis, implementasi berkelanjutan, dan kolaborasi antara pemerintah dengan sektor swasta.

“Keberhasilan pembangunan Bangka Belitung ke depan akan ditentukan oleh kebijakan yang mampu menjawab tantangan struktural, meningkatkan daya saing ekonomi, dan memastikan keberlanjutan lingkungan,” ujarnya.

Fokus Utama Kebijakan Makroekonomi

Erzaldi merinci delapan fokus kebijakan utama yang perlu dijalankan untuk mempercepat pembangunan di Babel, yaitu:

1. Diversifikasi Ekonomi
Babel masih bergantung pada sektor tambang, terutama timah, yang rentan terhadap fluktuasi harga global. Solusinya adalah mengembangkan sektor lain seperti pariwisata berbasis alam dan budaya, pertanian, perikanan, serta industri kreatif.

2. Pembangunan Infrastruktur Terintegrasi
Keterbatasan infrastruktur menjadi penghambat distribusi barang dan mobilitas masyarakat. Pemerintah perlu meningkatkan konektivitas antarpulau melalui pembangunan jalan, pelabuhan, dan bandara strategis.

3. Pengembangan SDM
Masih banyak tenaga kerja di Babel yang belum memiliki keterampilan sesuai kebutuhan industri. Langkah yang akan diambil mencakup pelatihan vokasi berbasis industri dan kolaborasi dengan universitas serta sektor swasta.

4. Peningkatan Investasi Daerah
Minimnya investasi di luar sektor tambang menjadi tantangan besar. Untuk itu, diperlukan penyederhanaan regulasi, promosi potensi daerah, dan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

5. Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan
Aktivitas tambang telah menyebabkan degradasi lingkungan. Solusi yang diusulkan meliputi reklamasi lahan bekas tambang, pengembangan energi terbarukan, serta edukasi masyarakat tentang pelestarian lingkungan.

6. Kebijakan Makroekonomi yang Stabil
Kebijakan fiskal dan moneter perlu diarahkan untuk mendukung UMKM, menstabilkan inflasi, dan memberikan stimulus bagi sektor yang terdampak perubahan global.

7. Kolaborasi Pemerintah dan Swasta
Kemitraan publik-swasta (PPP) harus didorong untuk membiayai proyek infrastruktur dan menghindari tumpang tindih kebijakan lintas sektor.

8. Pemanfaatan Teknologi dan Digitalisasi
Digitalisasi UMKM menjadi prioritas agar mereka dapat memperluas pasar, sementara penerapan teknologi di sektor pertanian dan perikanan ditujukan untuk meningkatkan produktivitas.

Erzaldi menekankan pentingnya sosok pemimpin visioner yang mampu mengoptimalkan potensi Babel dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan. “Kebijakan yang berorientasi pada hasil jangka panjang akan menjadi kunci dalam menciptakan Babel yang mandiri, kompetitif, dan ramah lingkungan,” tuturnya.

Melalui strategi yang disampaikannya, Erzaldi menunjukkan komitmennya untuk membawa Babel ke arah pembangunan yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Ia berharap kebijakan ini dapat mendorong kemajuan ekonomi serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat Babel di masa depan. **